No Bookmarks
Bookmark
Rating
Review at:

There Is No Second Chance

There Is No Second Chance
Credit: Pinterest

Sekali kamu menyalahgunakan kepercayaan seseorang, jangan harap, akan ada kesempatan kedua lagi bagimu, dia akan pergi berpaling dan tak akan pernah mempercayaimu kembali.

Desember 2016 lalu, saya sempat melihat informasi mengenai sebuah lomba blog, supaya memudahkan mengikuti ceritanya, sebut saja penyelenggaranya dengan nama si A. Saat itu, memang saya ingin ikut juga berpartisipasi dengan lomba ini, namun saya mengurungkan niat tersebut karena memang batas waktu (deadline) pengiriman naskahnya sudah habis.

Selang dua bulan kemudian, di bulan februari, saya baru tahu kalau ternyata lomba ini diperpanjang hingga 4 maret 2017. Oleh karenanya, saya mencoba mengikuti lomba ini. Namun, lomba si A ini berbeda dengan lomba blog pada umumnya. Biasanya, kalau kamu mengikuti sebuah lomba menulis di blog, selain diberitahu persyaratan teknis lomba dan batas waktu pengiriman naskahnya, kamu juga akan diberitahu kapan pengumuman pemenang lombanya, namun si A tidak melakukannya, ia tidak menulis waktu pengumumannya.

Saya dan teman-teman blogger lain yang mengikuti lomba ini bingung, kapan ya lomba ini akan diumumkan. Seminggu berlalu, dua minggu, tiga minggu, sebulan. Oh well, maret udah selesai, sekarang masuk bulan april. Karena agak kesal dan penasaran, banyak sekali blogger yang mengirim email ke si A, termasuk saya.

Apakah email kami dibalas? Iya, dibalas, tapi dua minggu setelahnya. Dan isi balasan emailnya juga bukan kabar yang bisa dibilang menyenangkan hati untuk dibaca, di email itu, kami diberitahu kalau penilaiannya baru dimulai bulan mei, dan pengumumannya pertengahan juni. Oh well, we have to wait again? Okay, fine.

Hari yang ditunggupun datang, pertengahan juni, dan kamu tahu apakah si A ini mengumumkan lombanya? Tidak sama sekali, bahkan alih-alih mengumumkan pemenang lomba, email kami saja tidak dibalas sama sekali, hingga artikel ini dibuat emailnya belum dibalas.

Melihat tidak adanya i'tikad baik dari si A ini, saya memutuskan untuk menghapus artikel lombanya, itu berarti, saya mengundurkan diri dari lomba yang diadakan oleh si A. Kalaupun pada akhirnya si A mengumumkan pemenangnya setelah artikel ini dipublikasikan di blog ini, saya tidak menyesalinya.

Saya pikir, masih banyak kok penyelenggara lomba menulis yang bisa ikuti dan pastinya mereka menyertakan tanggal pengumuman lomba di poster milik mereka. Sekalipun mereka terpaksa mengundur pengumumannya, mereka akan langsung mengabari sekaligus meminta maaf karena keterlambatannya dan keesokan harinya pengumuman pemenangnya memang benar ada.

Bagi peserta lomba, khususnya penulis blog, menang dan kalah itu sudah biasa, namun, kalau lombanya enggak jelas kapan pengumumannya, I prefer choose to quit and leave the competition rather than have to wait without any clarity, it's pain, you know.

Kalaupun nantinya si A ini mengadakan lomba lagi, saya tidak akan mengikutinya, sorry, I have to say: There is no second chance.
There Is No Second Chance
Credit: Pinterest