No Bookmarks
Bookmark
Rating
Review at:

Management Debate Competition (MDC) 2017: Menang, Kalah, Dan Pengalaman Menyenangkan Dalam Sebuah Kompetisi Debat Bahasa Inggris

Management Debate Competition (MDC) 2017: Menang, Kalah, Dan Pengalaman Menyenangkan Dalam Sebuah Kompetisi Debat Bahasa Inggris

Awal bulan maret ini, saya dan adik kelas saya mengikuti lomba debat bahasa inggris yang diadakan oleh universitas prasetya mulya. Partner tim saya ini masih tergolong pemula, oleh sebab itu, mereka harus lebih banyak diikutsertakan dalam lomba debat yang berhadapan dengan kampus lain dimana kompetensi pesertanya lebih hebat dibanding partner saya ini supaya mereka termotivasi untuk melampaui lawan-lawan mereka di perlombaan selanjutnya.


Hari pertama. selayaknya perlombaan debat pada umumnya, pertemuan ini diisi dengan registerasi ulang peserta, seminar debat, dan ada seminar dari sponsor Gojek dengan produk andalan barunya; Go-Mart serta bertemu LO yang baik banget, Nath, thanks to her, lombanya berjalan lancar karena pendamping tim kami yang baik ini.


Hari kedua, lomba dimulai, ada 3 preliminary round, dan well, semua topiknya itu tentang ekonomi, even if saya dan partner tim tidak ada background di bidang itu, tapi bukan berarti kita harus menyerah bukan? Hasil dari lomba ini adalah pembelajaran, tim harus saling mendukung, misalnya, dimulai dari pengumuman mosi, semua anggota tim harus tahu apa yang diperdebatkan, selanjutnya adalah membangun kasus yang akan dibawa ketika debat, ini bagian yang paling banyak menyita usaha dan emosi, pasalnya partner se-tim saya ini terlalu bergantung pada saya, saya maunya mereka tidak terlalu melemparkan segalanya pada saya, saya ingin mereka percaya pada kemampuan diri mereka, itu lebih baik menurut saya dibanding merengek sambil bilang tidak tahu, well, I have to say; sabar. :)

Ini postingan terjujur yang saya tulis, sepertinya. Kalau ingin memenangkan sebuah lomba debat, persiapannya harus bagus, what we have to do? Baca, baca, dan baca. Ini dia yang orang-orang males lakuin dan baru nyesel ketika dapet topik debat yang enggak diketahui karena memang belum membaca segala materi terkait mosi debatnya. Oh well, mana boleh baca materi via media online, ponsel aja dilarang digunakan sewaktu case building, jadi baca sewaktu lomba itu percuma dan seharusnya dilakukan jauh hari sebelum lomba. Mosi debat pertama dan kedua berjalan dengan lancar meskipun performance tim belum begitu bagus di babak pertama, babak kedua mulai ada peningkatan, sedangkan babak ketiga isinya bencana; why do I say so?

Simpel aja, tim saya ini terdiri dari 3 orang, masing-masing orang termasuk saya bertanggungjawab untuk membuat skema kasus beserta argumennya, masalahnya anggota tim yang diberi amanah untuk menyiapkan materinya itu gak paham sama sekali, dan kamu bisa menebak bagaimana presentasi tim seperti apa? Iya, honestly, I have to say, it is bad. Hasil dari 3 ronde adalah zero, no point, gak menang sama sekali.

Hari ketiga, hanya tersisa 1 ronde lagi, kalau ronde ini gak menang lagi, yaudah, enggak bakalan bisa lanjut, dan even if menang pun tetep gak bisa lanjut karena memang 3 babak sebelumnya enggak dapet poin. Serba salah ya? Oh well, tak ada gunanya juga menyesali yang sudah terjadi, so, postingan ini hanya untuk saya jadikan bahan refleksi sekalian dishare ke grup komunitas debatnya biar dibaca sama mereka. Hihi :D



Mosi di babak keempat itu bagian materi yang menjadi tanggungjawab saya sendiri, mosi debatnya membahas masalah mahasiswa yang harus melunasi hutang pinjaman kuliah mereka pada instansi peminjaman uang kuliah yang ada di Amerika, yakni Public Service Loan Forgiveness yang mengharuskan mahasiswa bekerja di instansi publik seusai studi supaya mereka bisa membayar hutangnya dalam kurun waktu 10 tahun dan begitu hutangnya lunas, si mahasiswa ini akan diberikan status "debt free" alias bebas hutang. Topik yang agak rumit untuk dibahas.

Well, benar saja, babak ke-4 ini pun tim kami kalah. So, evaluasinya, pembagian 1 topik debat per-orang itu masih belum efektif, faktanya bisa saja orang ini tidak menjalankan tugasnya dan pada akhirnya akan berdampak pada 1 tim keseluruhan. Semua anggota tim harus menguasai topik yang diperdebatkan, caranya? Banyak-banyaklah membaca. Selama lomba, usahakan jangan terlalu fokus pada nervous, takut, khawatir, cemas, dan temen-temen nakal lainnya yang bisa ngebuat presentasimu menjadi tidak bagus, fokus saja pada apa yang harus kamu lakukan, bahkan nervous sendiri enggak ditulis di guideline lomba, bukan? Yang ada, peserta harus membawakan skema kasus sesuai topik yang diperdebatkan, mulai dari mendefinisikan mosi debat, membuat identifikasi masalah, tujuan tim ingin membawa debatnya ke arah mana dan bagaimana cara mencapainya melalui argumen, team split; menyampaikan poin-poin yang akan disampaikan selama presentasi debat, udah itu aja yang harus difokuskan, see? Kamu enggak disuruh buat nervous sama sekali, jadi, enyahkan si anak nakal bernama nervous itu ya.

Nervous: "Lah, salah gue apa?"
 

Saya: "Banyak, lo ngebuat anggota tim gue nervous jadinya mereka cuma bisa speech enggak lebih dari enam menit. Itu salah lo Ner"
    
Nervous: "Iya deh, iya maaf. Tapi kan dia sendiri yang ngundang gue nemenin dia, ya jadinya dia gugup pas maju presentasi di depan juri, coba dia ngajaknya si confidence, dia bakalan percaya diri"

Saya: "Jadi lo enggak ngakuin kesalahan lo, Ner?"

Nervous: "Iya, terus kenapa?"


Skip, kalo dilanjutin bakalan debat tak berkesudahan. Wkwk :D



Ya, setelah babak keempat usai, kami kembali ke aula, melihat hasil tim mana yang lolos ke babak semifinal, dan setelah itu izin undur diri pada panitia untuk pulang lebih dulu karena ada lomba yang harus diikuti. 

Sebelum pulang, kami menyempatkan waktu beberapa jam main ke AEON Mall karena kampus presetya mulya memang berdekatan dengan mall ini. Selama  di mall, kami makan siang di ramen village, beli buku, dan beli aksesoris gitu.
So, buat kalian yang ingin ikut lomba debat bahasa inggris, pastikan teman setim kalian udah banyak baca dan latihan bareng ya, biar lebih greget pas lombanya.


Oh iya, terakhir, sebelum menyudahi postingan ini, saya ingin mengucapkan terimakasih banyak banget buat panitia EURECA MDC 2017, eventnya bagus dan kami senang mengikuti event ini, terlebih pendamping tim kami baik banget, jadi, keperluan tim kami selalu, selalu, dan selalu disiapkan dengan baik. In brief, EURECA is cool, fun, and memorable. Thanks guys.

Menang, kalah, dan pengalaman serta pembelajaran, keempatnya bisa kamu dapatkan, rasakan, dan pelajari dari sebuah kompetisi. Kalau kamu ahli dalam topik debatnya, kamu bisa memenangkan lombanya, sebaliknya kalau kamu belum membaca materi debatnya, hasilnya kalah, namun ada hal yang tak kalah penting dari kedua hal itu, yakni pengalaman dan pembelajaran yang didapat dari sebuah lomba, kita akan dikenalkan dengan orang-orang baru, mendapatkan pengalaman baru, dan membawa suatu pembelajaran berupa evaluasi yang bisa digunakan untuk membuat diri menjadi lebih baik lagi untuk melangkah maju lagi di perlombaan selanjutnya.

Bagaimana cerita ini menurutmu?