No Bookmarks
Bookmark
Rating
Review at:

Musuh Utama Penulis: Writer's Block!

Musuh Utama Penulis: Writer's Block!
Musuh Utama Penulis: Writer's Block! - google.com


Writer blocks itu selalu menghampiri semua penulis. Nggak peduli kamu penulis profesional atau kamu baru memulai karirmu sebagai penulis, musuh penulis yang satu ini pasti tanpa diundang akan datang, mendekat, dan menghampirimu.

Kalo kamu masih bingung apa itu writer blocks, simpelnya itu, kalo kamu lagi kena writer block's, kamu bakalan kehabisan ide, nggak tahu mau nulis apa, takut memulai, dan hambatan menulis lainnya yang mencoba untuk menghentikanmu supaya kamu tidak jadi menulis.

Bagaimana cara melampaui writer's block?

Buat kamu yang sudah bertekad untuk konsisten menulis setiap hari, ada satu cara untuk mengatasinya. Caranya; kesampingkan hambatan yang ada seperti nggak punya ide, nggak tau mau nulis apa, dan masalah lain yang mencegahmu untuk menulis. Kenapa harus tidak kita pikirkan? Karena kalau kamu terus fokus kesitu, kamu tidak akan pernah memulai menulis. 

Selanjutnya, supaya kamu bisa terus menulis walaupun sedang terkena writer's block, kamu bisa menulis dengan metode free writing

Gimana sih cara menulis dengan free writing

Tulis apa saja yang terlintas dipikiranmu, jangan pedulikan hal lain seperti akan jadi seperti apa hasil tulisanmu, fokuslah pada hal yang paling penting yaitu menulis, menulis, dan menulis.

Tidak apa-apa hasilnya belum maksimal, setidaknya hari ini kamu menulis sesuatu. 

Anggap kamu sudah selesai menulis, jangan dipublish dulu di blog, simpan dalam bentuk draft. Draft itulah yang nantinya bisa kamu perbaiki kembali. Jika kamu menulis di pagi hari, simpan draftnya, tinggal dulu sebentar tulisanmu. Kamu bisa kembali lagi mengedit draft itu di siang, sore atau malam harinya.

Menulis  sebuah draft lebih baik daripada tidak menulis sama sekali. Membiarkan dirimu sehari saja tidak menulis hanya karena sedang terkena writer's block tidak akan membuatmu maju, malah sebaliknya. Jangan biarkan keenggananmu membuat kamu berhenti menulis. Sebuah draft memang belum bisa dipublish, namun draft tersebut akan dengan setia menunggumu untuk kembali menulis lagi dan mengedit ulang draft tersebut hingga menjadi tulisan yang berkualitas.